Saturday, May 27, 2017

Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat datang bulan yang suci..

Bulan yang Indah Untuk bermuhasabah diri..

Semoga kita senantiasa diberikan hati yang tenang dan damai selama beribadah..

Semoga pula kita masih diperkenankan untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya..

#1hari1inspirasiDay1
#RamadhanbersamaKWI
#KopiWriteIndonesia


Wednesday, May 24, 2017

Tumbuh kembang Bayi 9-12 bulan




Dear Mommies...

Bayi pada usia 9 hingga 12 bulan sudah mulai merangkak, dan belajar berjalan.

Saya memberi nama era baru ini dengan nama “Era Encok”, dimana masa ibu-ibu akan mulai merasakan sakit encok pada pinggangnya

Overall it’s always make me so happy!!!

Pada usia ini biasanya bayi mulai sangat lincah dan sangat ingin tahu banyak hal, gerakannya juga sudah mulai banyak.

Mommies akan mulai sedikit lelah, karena mulai sering menuntun bayi untuk belajar berjalan.

Kita mulai sering berkomunikasi dua darah dengan Si kecil, interaksi bounding yang intensif akan semakin mengeratkan hubungan dengannya

Berbagai macam aktivitas baru sudah bisa kita lakukan bersama si kecil...apalagi keingin tahuannya sangat besar dan didukung dengan kemampuan merangkak yang sudah mumpuni.

Untuk menunjang perkembangan motorik, kemampuan bermain, serta perkembangan penglihatan dan pendengaran, akan saya rangkum dari berbagai sumber di artikel ini.

Mommies bisa melakukan pengecekkan menggunakan buku KIA atau aplikasi lainnya untuk memantau tumbuh kembang buah hati...

Sumber saya kumpulkan dari Depkes.go.id, website tentang tumbuh kembang anak, dan beberapa sumber lainnya.

Selamat membaca Mommies...

Milestone Perkembangan Anak
Yang dimaksud dengan milestone Perkembangan adalah tingkat perkembangan  yang harus dicapai anak pada umur tertentu.



Usia 9 -12 bulan


  • Bayi sudah mulai aktif merangkak
  • Mampu berdiri tanpa dibantu
  • Mampu berjalan dengan dituntun
  • Mulai menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke mulut
  • Mulai menirukan suara
  • Mulai mengulang bunyi yang didengarnya
  • Mulai belajar mengeluarkan satu atau dua kata
  • Mulai berpartisipasi dalam permainan
  • Dapat menggunakan sendok untuk menyendok
  • Mulai bisa membolak-balikkan halaman pada buku dengan ibu jari dan jari tengah
  • Mulai memperlihatkan minat yang besar terhadap lingkungan sekitarnya
  • Mulai bisa memegang benda sebesar kacang/kismis dengan menjumput
  • Melempar benda disekitarnya
  • Merespon saat diajak bicara
  • Babbling semakin jelas suaranya 


Baca juga :
Tumbuh Kembang Bayi Usia 1 – 2 tahun
Tumbuh Kembang Anak Usia 2 – 3 tahun

Nah...demikian mengenai perkembangan bayi usia 9 - 12 bulan.

Mommies bisa melakukan stimulasi apabila dirasa ada yang belum sesuai dengan perkembangan buah hatinya.

Berikut ini adalah cara melakukan stimulasi untuk perkembangan bayi usia 9 - 12 bulan

  • Ajaklah belajar berjalan sambil dituntun
  • Mengambil mainan diluar jangkauan
  • Ajarkan memegang dan makan biskuit
  • Ajaklah bermain ciluk Ba
  • Ajarkan bermain bola
  • Berlatih membungkuk
  • Berlatih Memanjat tangga
  • Memasukkan benda kecil ke dalam wadah
  • Menyusun balok/mainan
  • Menggambar
  • Belajar minum dari cangkir
  • Makan bersama anggota keluarga
  • Bercerita sambil melihat buku bergambar
  • Menirukan kata-kata
  • Bermain boneka
  • Bermain susun donat
  • Bernyanyi dan bersenandung
  • Tirukan suara binatang sambil menunjuk gambar binatangnya (buku gambar)
  • Ajari bertepuk tangan
  • Mengejar mainan diantara Bantal / guling
  • Ajarkan menumpuk kardus kecil atau mainan susun
  • Ajarkan bermain sepak bola
  • Bermain aneka tekstur lembut, seperti agar-agar


Jenis-jenis Mainan yang bisa digunakan untuk menstimulasi perkembangan bayi Usia 9 - 12 bulan:

  • Pensil warna dan krayon
  • Puzzle sederhana
  • Kotak susun
  • Bola sepak 
  • Senter
  • Buku bergambar 
  • Kardus kecil
  • Agar-agar
  • Mainan susun donat
  • Kertas warna warni





Gunakan mainan yang sudah dicuci bersih, bebas dari debu, atau terjamin kebersihannya yaa Moms...

Mommies bisa melakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang menyenangkan, atau bersama anggota keluarga yang lain.

Bayi akan merasa bahagia apabila diajak bermain.

Jangan lupa untuk memantau perkembangan si kecil menggunakan kuesioner KPSP yaa Moms...sehingga bisa kita stimulasi perkembangan yang belum sesuai dengan usianya...

Apabila Ada yang dirasa kurang sesuai / Ada keterlambatan tumbuh kembang Si kecil, Segera komsultasikan dengan dokter/perawat/bidan yaa Moms.


Selamat bermain Mommies ...




Cover pic source: freepik.com
Pic source: pexel.com, freeimages.com

Jadwal Imunisasi Bayi dan Anak Usia 0-18 tahun




Dear Mommies...

Kehadiran Si kecil ditengah-tengah keluarga tentu menjadi hal baru yang dinantikan yaa.

Segala aktivitas baru menyambut kehadiran buah hati akan semakin meningkat Setiap hari.

Sembari mengamati tumbuh kembangnya Setiap bulan, Mommies jangan lupa juga memantau jadwal imunisasi Si kecil.

Sejak Baby Moo lahir saya mulai membuat catatan jenis-jenis imunisasi apa sama yang diperlukan oleh Baby Moo..yang sudah pernah diterima maupun yang belum.

Untuk mempermudah mengingatnya, saya mencatat dalam bentuk table sehingga mudah untuk dicentang..

Mommies juga bisa membuat sendiri tabel yang lebih mudah diingat serta dapat ditambahkan tanggal dan tempat imunisasi.

Berikut ini saya sertakan tabelnya..tabel ini bisa didapatkan dari website IDAI yaa Moms.


Jadwal Imunisasi Anak 
Usia 0 - 18 tahun
(Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia - IDAI tahun 2017)




Keterangan:

Cara membaca kolom USIA, misal 2 berarti usia 2 bulan (60 hari) s.d 2 bulan 29 hari (89 hari)

Rekomendasi Imunisasi berlaku : Januari 2017

Dapat diakses pada website IDAI (http://idai.or.id/public-article/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai.html)

a. Vaksin rotavirus monovalen tidak perlu dosis ke-3 (lihat keterangan)
b. Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respon antibodi setara dengan 3 dosis (lihat keterangan)


Untuk memahami tabel jadwal imunisasi perlu membaca keterangan tabel

1. Vaksin hepatitis B (HB)

  • Vaksin HB pertama (monovalen) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K, minimal 30 menit sebelumnya.
  • Jadwal pemberian vaksin HB monovalen adalah usia 0,1 – 6 bulan.
  • Bayi lahir dari ibu HbsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstrimitas yang berbeda.
  • Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
  • Apabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maja jadwal pemberian pada usia 2, 4, dan 6 bulan.


2. Vaksin Polio

  • Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0.
  • Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan.
  • Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster deberikan OPV atau IPV.
  • Paling sedikit harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.


3. Vaksin BCG

  • Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan.
  • Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu


4. Vaksin DTP

  • Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu.
  • Dapat diberikan DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain.
  • Apabila diberikan vaksi DTPa maka interval mengikuti rekomendasi vaksin tersebut yaitu 2, 4, dan 6 bulan.
  • Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tdap.
  • Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.


5. Vaksin Pneumokokus (PCV)

  • Apabila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; dan pada usia lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali.
  • Keduanya perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.
  • Pada anak usia diatas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.


6. Vaksin Rotavirus

  • Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥  15 minggu), dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
  • Batar akhir pemberian pada usia-24 minggu.
  • Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15 minggu), dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu.
  • Batas akhir pemberian pada usia 32 minggu.


7. Vaksin Influenza 

  • Vaksin influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan, diulang setiap tahun.
  • Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) pada anak usia kurang dari 9 tahun diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu
  • Untuk anak 6-36 bulan, dosis 0,25 mL.
  • Untuk anak usia 36 bulan atau lebih dosis 0,5 mL


8. Vaksin Campak

  • Vaksin campak kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan apabila sudah mendapatkan MMR


9. Vaksin MMR/MR

  • Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MR diberikan pada usia 15 bulan (minimal interval 6 bulan).
  • Apabila pada usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin MMR/MR.


10. Vaksin Varisela

  • Vaksin varisela diberikan setelah usia 12 bukan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar.
  • Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.


11. Vaksin human papiloma virus (HPV)

  • Vaksin HPV diberikan mulai usia 10 tahun.
  • Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen dengan jadwal 0,2,6 bulan.
  • Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respon antibodi setara dengan 3 dosis.


12 Vaksin Japanese encephalitis (JE)

  • Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut.
  • Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya


13. Vaksin dengue

  • Diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, dan 12 bulan.

Source: 
brosur Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2017

Friday, May 19, 2017

Tumbuh kembang bayi 6-9 bulan



Dear Mommies...

Bayi pada usia 6 hingga 9 bulan sudah melakukan banyak sekali aktivitas. Pada usia ini biasanya bayi mulai lincah dan sangat ingin tahu banyak hal, meskipun masih terbatas geraknya.

Tentu kelelahan Mommies akan terbayar saat bayi kita bahagia dengan berbagai aktivitas :)

Untuk menunjang perkembangan motorik, kemampuan bermain, serta perkembangan penglihatan dan pendengaran, akan saya rangkum dari berbagai sumber di artikel ini.

Mommies bisa melakukan pengecekkan menggunakan buku KIA atau aplikasi lainnya untuk memantau tumbuh kembang buah hati...

Sumber saya kumpulkan dari Depkes.go.id, website tentang tumbuh kembang anak, dan beberapa sumber lainnya.
Selamat membaca Mommies...

Milestone Perkembangan Anak
Yang dimaksud dengan milestone Perkembangan adalah tingkat perkembangan  yang harus dicapai anak pada umur tertentu
Usia 6 - 9 bulan


  • Bayi sudah dapat duduk tanpa dibantu
  • Dapat tengkurap atau berbalik sendiri
  • Mulai merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
  • Merangkak maju dan mundur
  • Mulai memindahkan barang dari tangan satu ke tangan lainnya
  • Mulai bisa meletakkan satu mainan balok diatas mainan balok lainnya
  • Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
  • Mulai memasukkan kaki kedalam mulut
  • Suka melempar sesuatu
  • Mulai merespon perbedaan warna, dan perbedaan tektur rabaan
  • Sudah mulai babling, mengeluarkan kata-kata tanpa arti “ daaa...baaa..taaa”
  • Mampu bertepuk tangan, dan mencari saat bermain petak umpet
  • Mulai mengenal anggota keluarga dan takut kepada orang asing
  • Mampu makan kue/biskuit sendiri


Baca juga :
Tumbuh Kembang Bayi Usia 9 - 12 bulan
Tumbuh Kembang Anak Usia 1 – 2 tahun

Nah...demikian mengenai perkembangan bayi usia 6 – 9 bulan.

Mommies bisa melakukan stimulasi apabila dirasa ada yang belum sesuai dengan perkembangan buah hatinya.

Berikut ini adalah cara melakukan stimulasi untuk perkembangan bayi usia 6 - 9 bulan

  • Ajarkan bayi cara untuk duduk, bantu untuk duduk sendiri
  • Ajarkan cara bermain ciluk ba
  • Ajarkan cara memegang dan makan biskuit
  • Ajarkan memegang benda kecil dengan dua jari
  • Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan
  • Usahakan berjalan untuk mencapai sesuatu
  • Latihlah merangkak
  • Ajaklah bicara sesering mungkin, usahakan berhadapan
  • Latihlah mengucapkan maa...maaa, paa...paa
  • Berilah mainan yang aman dipukul-pukul, drum kecil
  • Usahakan mau dan bisa memakai kedua tangan untuk mengambil benda
  • Memasukkan benda ke dalam wadah
  • Belajar mencorat-coret
  • Tirukan suara bayi, komunikasi dua arah
  • Kenalkan berbagai macam suara dan bantu menemukan sumber suara
  • Ajaklah bercermin dan berbicara di cermin, sambil menunjuk bagian tubuhnya
  • Ajak dalam permainan bersama anggota keluarga, seperti bermain kejar-kejaran, naik gunung dari tumpukan bantal, bermain senter



Jenis-jenis Mainan yang bisa digunakan untuk menstimulasi perkembangan bayi Usia 6 - 9 bulan:

  • Buku bergambar
  • Boneka
  • Bola gantung
  • Berbagai mainan plastik
  • Lampu senter
  • Drum atau genderang
  • Es batu
  • Pisang 
  • Kotak susun


Gunakan mainan yang sudah dicuci bersih, bebas dari debu, atau terjamin kebersihannya yaa Moms...

Mommies bisa melakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang menyenangkan, atau bersama anggota keluarga yang lain. Bayi akan merasa bahagia apabila diajak bermain.

Jika pada usia 9 bulan, bayi belum bisa melakukan minimal salah satu hal diatas, maka sebaiknya konsultasikan bayi anda ke dokter/bidan/perawat.

Happy playing with your baby, Moms!!


Tumbuh Kembang Bayi 3-6 bulan



Dear Mommies...

Tiga bulan usia bayi  adalah saat yang paling ditunggu-tunggu karena sudah dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, bayi sudah mulai bisa melihat obyek dengan lebih detil.

 Bayi juga sudah mulai dapat membedakan wajah ayah atau ibunya. Ototnya sudah mulai kuat.

Saat Baby Moo berusia 3 bulan, sudah berani saya bawa kemana-mana..sudah mulai bisa diajak ke mall, jalan-jalan keliling kota.

Untuk menunjang perkembangan motorik, kemampuan bermain, serta perkembangan penglihatan dan pendengaran, akan saya rangkum dari berbagai sumber di artikel ini.

Mommies bisa melakukan pengecekkan menggunakan buku KIA atau aplikasi lainnya untuk memantau tumbuh kembang buah hati...

Sumber saya kumpulkan dari Depkes.go.id, website tentang tumbuh kembang anak, dan beberapa sumber lainnya.
Selamat membaca Mommies...

Milestone Perkembangan Anak
Yang dimaksud dengan milestone Perkembangan adalah tingkat perkembangan  yang harus dicapai anak pada umur tertentu

Usia 3 - 6 bulan




  • Bayi mulai menegakkan kepala 90 derajat, mengangkat dada dengan bertopang dada
  • Bayi mampu menatap mata anda saat diajak bicara
  • Mulai menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya
  • Membalikkan tubuh ke kiri dan ke kanan tanpa dibantu
  • Belajar meraih benda didalam dan diluar jangkauannya, memegangnya lebih kuat
  • Mulai bisa menggerakkan leher ke arah tertentu
  • Mulai menunjukkan tanda-tanda merangkak
  • Lebih mudah membalikkan tubuh dalam posisi tidur
  • Bisa duduk dengan dibantu
  • Mulai tertawa dan menjerit gembira saat diajak bermain, saat melihat mainan yang menarik
  • Mulai dapat berguling dan bermain sambil tengkurap
  • Mulai menirukan bunyi
  • Bisa fokus pada benda berjarak sekitar 1 meter



Nah...demikian mengenai perkembangan bayi usia 3 – 6 bulan.

Mommies bisa melakukan stimulasi apabila dirasa ada yang belum sesuai dengan perkembangan buah hatinya.

Berikut ini adalah cara melakukan stimulasi untuk perkembangan bayi usia 3 – 6 bulan


  • Seringlah berbicara dengan bayi
  • Perdengarkan berbagai macam bunyi-bunyian
  • Belajar memancing untuk mencari sumber suara
  • Menirukan pembicaraan bayi
  • Gerakkan benda ke kiri dan ke kanan didepan matanya
  • Memangku sambil bernyanyi sambil menggoyangkan tungkai
  • Beri mainan benda yang besar dan berwarna, goyangkan dihadapan bayi
  • Mengajaknya bergoyang dalam gendongan ibu
  • Berguling dengan handuk atau selimut
  • Memancing dengan mainan dihadapannya saat telungkup
  • Meletakkan mainan yang berayun atau berputar di tempat tidur
  • Memberi rangsang menyentuhkan  berbagai tekstur pada tangannya
  • Bermain dorong kaki dan tangan
  • Bermain ciluk ba
  • Bercermin



Jenis-jenis Mainan yang bisa digunakan untuk menstimulasi perkembangan bayi Usia 3 – 6 bulan:

  • Playmate
  • Boneka
  • Mainan yang berwarna
  • Guling
  • Bonek tangan
  • Stroller
  • Bola yang empuk




Gunakan mainan yang sudah dicuci bersih, bebas dari debu, atau terjamin kebersihannya yaa Moms...

Mommies bisa melakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang menyenangkan, atau bersama anggota keluarga yang lain.

Bayi akan merasa bahagia apabila diajak bermain.

Jika pada usia 6 bulan, bayi belum bisa melakukan minimal salah satu hal diatas, maka sebaiknya konsultasikan bayi anda ke dokter/bidan/perawat ya Moms.

Happy playing with your baby, Moms!!










Cover pic source: freepik.com
pic source : freeimages.com, pexel.com



Thursday, May 18, 2017

Tumbuh Kembang Bayi 0 - 3 bulan




Dear Mommies...

Membicarakan anak tidak akan pernah ada habisnya yaa..

Saya termasuk orang tua yang sangat “heboh” terhadap tumbuh kembang anak, khususnya mengenai cara menstimulasinya...

Ilmunya sangat banyak dan sangat penting untuk diketahui kita sebagai orang tua..termasuk deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang  Moms.

Untuk menunjang informasi mengenai hal ini, biasanya saya bertanya kepada “senior-senior” seperti kawan-kawan yang mempunyai anak seumuran saya, orang tua, keluarga serta browsing dari artikel-artikel di internet, serta membeli beberapa buku bacaan mengenai tumbuh kembang anak.

Beberapa hal yang perlu diketahui orang tua mengenai milestone perkembangan anak akan saya rangkum disini... 

Mommies bisa melakukan pengecekkan menggunakan buku KIA dari Departemen Kesehatan RI atau aplikasi lainnya untuk memantau tumbuh kembang buah hati... Sekarang juga Sudah banyak tersedia aplikasi sejenis di Google Play store :)

Sumber saya kumpulkan dari Depkes.go.id, website tentang tumbuh kembang anak, dan beberapa sumber lainnya.

Selamat membaca Mommies...

Milestone Perkembangan Anak

Yang dimaksud dengan milestone Perkembangan adalah tingkat perkembangan  yang harus dicapai anak pada umur tertentu




Usia 0 – 3 bulan


  • Bayi akan mulai belajar mengangkat kepala. 
  • Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
  • Tangannya mulai bisa menggenggam, menahan barang yang dipegangnya.
  • Kepala akan bergerak mengikuti orang yang dilihatnya.
  • Menegakkan kepala jika digendong, mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
  • Mulai menggerakkan tangan dan kaki
  • Ingin meraih benda yang dilihatnya
  • Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh (cooing) “ooo....oo...”
  • Mulai bereaksi terhadap suara/bunyi

Baca juga :
Tumbuh Kembang Bayi Usia 3 – 6 bulan
Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 – 9 bulan

Nah...demikian mengenai perkembangan bayi usia 0 – 3 bulan.

 Mommies bisa melakukan stimulasi apabila dirasa ada yang belum sesuai dengan perkembangan buah hatinya.


Berikut ini adalah cara melakukan stimulasi untuk perkembangan bayi usia 0 - 3 bulan

  • Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang
  • Gunakan mainan gantungan yang berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi
  • Tatap mata bayi dan ajak tersenyum, bicara, dan bernyanyi
  • Menahan kepala tegak
  • Meletakkan benda kecil  di tangan bayi untuk latihan memegang dan meraba/merasa
  • Ajaklah berbicara, sambil tersenyum dan gunakan bermacam suara
  • Ajaklah bercermin sambil berbicara dengan bayi, perlihatkan berbagai macam ekspresi
  • Menirukan bunyi ocehan bayi
  • Mendengarkan berbagai bunyi (suara tv, bernyanyi, kerincingan, lonceng)
  • Mengayun dengan lembut didalam selimut  dan menina bobokan bayi



Jenis-jenis Mainan yang bisa digunakan untuk menstimulasi perkembangan bayi Usia 3 – 6 bulan:
  • Rattle
  • Tape/CD player untuk memutar aneka jenis lagu dan musik
  • Boneka tangan berwarna cerah
  • Sapu tangan berwarna cerah
  • Cermin
  • Berbagai macam benda bertekstur seperti sisir bayi, handuk lembut, boneka 
  • Selimut

Gunakan mainan yang sudah dicuci bersih, bebas dari debu, atau terjamin kebersihannya yaa Moms...

Mommies bisa melakukan rangsangan/stimulasi setiap saat dalam suasana yang menyenangkan, atau bersama anggota keluarga yang lain. 

Bayi akan merasa bahagia apabila diajak bermain.

Jika pada usia 3 bulan, bayi belum bisa melakukan minimal salah satu hal diatas, maka sebaiknya konsultasikan bayi ke dokter/bidan/perawat yaa Mommies...

Happy playing with your baby, Moms!!









Cover : Designed by Freepik

pic source : pexel.com, freeimages.com

Saturday, May 13, 2017

Belajar Masak ala Mommy Musa

"Masak itu Susah"
"Masak itu ribet"
"Betulkah...?"


Dear Mommies...

Memasak merupakan salah Satu dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan oleh para "wanita".

Ada yang expert dibidang yang satu ini, ibarat bakat dari lahir, menyentuh apa sama di dapur akan menjadi makanan yang sangat enak. (Saya bukan termasuk golongan yang ini hehehe)

Ada yang mahir karena berlatih terus menerus, mampu menghasilkan masakan yang lezat. (Saya belum di level ini...hiks)

Nah....Ada juga yang masih tahap Belajar, level standard..memasak demi menghidupkan dapur, menghasilkan masakan yang kadang rasanya ngeri-ngeri sedap (((ngeriii-ngeriiii sedap)))
*promosi macam apa ini* -_-"
(Saya termasuk level yang ini Kayaknya...hahaha).

Saya betul-betul Belajar memasak setelah menikah. Sebelumnya jangan Tanya, masak Mie instant demgan sayuran itu udah mewah banget. Semasa single dulu, Anak kos rajin makan di warung.

Alhamdulillah, akhirnya tersadar dari mimpi dan kembali kedunia nyata...bahwa Ada suami yang perlu dihidangkan makanan yang "lezat"...

*drama dimulai*

Berikut ini beberapa tips bagi pemula untuk belajar memasak (berdasarkan pengalaman saya selama ini...):

1. Berdoa
    Bismillah...
    Jangan lupa berdoa, supaya di berikan Allah kemudahan dalam belajar...

2. Be Brave
    Jadilah pemBerani. 
    Jangan pernah takut memasak Moms. Sugesti diri sendiri bahwa memasak itu gampang, tidak sulit sama Sekali, tidak se-horor yang kita bayangkan.
Yakinkan diri bahwa semua wanita bisa memasak!

Kuncinya *SUGESTI*

Jika takut terkena minyak panas, kita bisa pakai baju lengan panjang, topi atau pegang tutup panci yang super besar ^_^
Jangan malu..stay safe!!!! hahaha

3. Be Confident
    Jadilah Percaya Diri
    Jangan pernah minder, takut menghadapi acara masak-memasak Moms. Kita bukan mau ikut kontes merasakan yang dilihat banyak orang, sampai kelihatan cucuran keringat seperto di layar kaca :).
Yakinkan diri kita sedang Belajar, Satu hari akan menjadi expert di bidang ini.
Jika sebelumnya gagal, coba terus...move on, jangan gallon!

4. Kumpulkan Resep Masakan 
    Pilih masakan yang anda sukai Moms, lalu kumpulkam resepnya.
Saya memilih makanan yang saya sukai terlebih dahulu Untuk Belajar memasak. Jadi saya bisa mengukur rasa Karena memang suka dengan Jenis makanan tersebut. Baru setelah berhasil, saya akan mencoba memasak Makanan kesukaan suami.

5. Baca Resep Sehari Sebelumnya
Saya termasuk orang yang perfeksionis dalam hal memasak. Sebisa mungkin saya hafalkan bahan-bahannya saat berbelanja ke pasar, sembari saya bayangkan Cara mengolahnya.
Saya catat dikertas kecil dan dibawa kemana-mana, persis orang menghadapi ujian praktikum.
Sehingga begitu sudah didepan mata, saya merasa sudah terbiasa *lol*
*lebay*

6. Persiapkan bahan dan alat memasak.
    Letakkan bahan-bahan dan peralatan masak yang dibutuhkan dimeja dapur.
Untuk menghindari panik dan lupa, saya selalu mengumpulkan semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam wadah besar (baca: tampah).
Termasuk juga sesuai dengan takarannya.
Hindari memodifikasi masakan jika baru Belajar, sebaiknya sesuaikan dengan resep dulu.
Begitu juga dengan peralatan, sebaiknya dikumpulkan di Satu tempat, sehingga tidak sibuk mencari-cari saat Sudah mulai memasak.



7. Mulailah memasak
    Baca pelan-pelan resep, dan Cara mengolah bahan.
Belajarlah pada ahlinya..bisa masak bersama Ibu kita, Ibu mertua, adik, stay adik ipar, bahkan teman yang ahli mengolah makanan.
Jangan pernah malu...
Practice makes perfect
Selalu gunakan api kecil saat menumis bumbu halus, atau bawang Untuk menghindari kegosongan.

8. Saat pemberian garam dan gula
Berhati-hati saat memberikan garam dan gula.
Lebih Baik menambah sedikit demi sedikit, daripada terlalu asin atau terlalu manis akan Susah memodifikasinya.


9. Sajikan dalam mangkok atau piring saji.
    Sajikan menggunakan pairing atau mangkok saji, hal ini perlu dilakukan Untuk menambah kepercayaan diri. Seakan-akan kita Sudah berhasil memasak, padahal masih dalam tahap Belajar hehehe. Selain itu juga menambah segera makan, dibandingkan jika mengambil makanan langsung dari wajan atas panci



10. Mintalah kritik dan saran
      Saat awal saya belajar memasak (sampai Sekarang) menerima kritik dan saran adalah wajib. Untuk meningkatkan performance, serta kualitas masakan kita, selera lidah orang lain perlu kita pertimbangkan.
Jangan baper, nanti jadi koper (korban perasaan) sehingga malah minder dan malas memasak...
Abaikan ucapan yang tidak penting, serap intinya saja.
Semakin tinggi jam terbang memasak, kita akan semakim terlatih.

11. Catatlah resep yang berhasil
      Masakan yang lezat hasilnya, jangan lupa untuk dicatat, termasuk juga jumlah takarannya.
Jangan terlalu senang berlebihan, lalu lupa dicatat ya Moms hehehe...
Sebaiknya buatlah buku resep tulisan tangan kita sendiri, sehingga kita makin percaya diri.


Happy cooking Moms!









Food pic source by pexel.com

Friday, May 12, 2017

Speech Delay...Apakah itu? Part 4.




Dear Mommies..

Masih tentang Speech Delay, sebelumnya Sudah dijelaskan mengenai pengertian Speech delay, gangguan  bicara dan gangguan berbahasa..

Penjelasan pada artikel berikutnya adalah tindakan yang perlu segera dilakukan oleh para orang tua, dengan membawa anaknya ke dokter spesialis Anak.

Mari kita simak lebih lanjut yaa...


Parts - 4

Apa Saja yang perlu di pikirkan pada keadaan anak terlambat bicara?

🔸 “Apa saja yang perlu dipikirkan pada keadaan terlambat bicara?”

Jika kita mendapatkan suatu kasus terlambat bicara maka ada beberapa hal yang harus diperiksa dengan seksama oleh dokter anak.

1. Dokter akan memeriksa dengan teliti seluruh modalitas yang dibutuhkan untuk terjadinya produksi suara yang baik, ataupun adanya hal hal yang memungkinkan terganggunya produksi suara, yakni organ-organ mulut, hidung, bibir, gusi, lidah, langit-langit, pita suara, tonsil, tenggorokan, paru-paru dan diafragma.

Kelainan pada aspek ini dapat berupa celah bibir, celah gusi, celah langit-langit, lidah pendek, dll.

2. Dokter akan memeriksa apakah ada kemungkinan anak tersebut mengalami gangguan pendengaran.

Tes sederhana yang dapat dikerjakan di poliklinik dapat berupa menggesek-gesekan kertas / membunyikan lonceng di belakang bayi dan melihat reaksinya.

Namun jika dianggap perlu, dokter anak akan merujuknya
ke dokter ahli THT (audiologi) untuk pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan
OAE (Oto Acustic Emisssion) dan
BERA (Brain Evoked Respons Auditory).

Kedua pemeriksaan tsb bertujuan....
untuk mendapatkan data objektif mengenai keadaan jaras pendengaran bayi mulai dari telinga luar sampai dengan telinga dalam (saraf pendengaran).

Kelainan pada aspek ini dapat berupa ganguan dengar ringan sampai berat.

Sumber:
Ibu dr Kristiantini Dewi S.p.A
(Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia)


Link source : www.nbpcenter.com
Page: Dyslexia Parents Support Group Jawa Timur

Speech Delay...Apakah itu? Part 2-3.




Dear Mommies...

Pada penjelasan artikel sebelumnya, sudah dijelaskan mengenai Kapan anak dikatakan Speech Delay.

Nah berikutnya akan dijelaskan mengenai Gangguan Bicara, Gangguan BerBahasa... Mari kita simak yaa :)


Parts - 2
*Gangguan Bicara*

🔸 “Seperti apa yang dimaksud dengan gangguan bicara?”

🔸 Gangguan bicara adalah.... ketidakmampuan atau kesulitan seorang anak untuk memproduksi suara yang spesifik untuk bicara atau adanya gangguan dalam kualitas suara.

Hal ini bisa berupa gangguan pada artikulasi, gangguan pada fonasi, gangguan irama kelancaran bicara, gangguan tekanan suara (pitch).

🔸 Gangguan artikulasi dapat berupa penggantian satu suara dengan suara lain atau bahkan menjadi suara lain sama sekali.
Misalnya
“mobil” jadi “obin”, atau “pelangi” jadi “telangi”, dsb.

🔸 Gangguan irama kelancaran bicara dapat berupa bicara cepat atau “CLUTTERING” sehingga tidak jelas kata-kata yang diucapkan.

🔸 Bentuk lain dari gangguan irama kelancaran adalah gagap atau “STUTTERING”, yaitu.....
irama kelancaran bicara menjadi terputus-putus. Gagap biasanya muncul di usia...
3 atau 4 tahun setelah itu hilang sendiri.

🔸 Namun gagap yang menetap perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk dipertimbangakan perlunya terapi wicara.

Selain itu juga dapat berupa gangguan dalam „PITCH“, volume ataupun kualitas suara.
Gangguan suara tipikal misalnya...
- suara kasar
- suara terputus-putus atau terengah - engah
- suara yang terpecah jika dalam intonasi atau pitch yang tinggi.



Part - 3
*Gangguan Berbahasa*

“Apa yang dimaksud dengan gangguan berbahasa?”

🔸Gangguan berbahasa dapat dibagi menjadi gangguan berbahasa EKSPRESIF dan gangguan berbahasa CAMPURAN (EKSPRESIF-RESEFTIF).

🔸 Yang dimaksud dengan gangguan berbahasa EKSPRESIF adalah.... ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan ide, pikiran dan pendapatnya melalui kata-kata atau secara verbal yang sesuai dengan usianya, sekalipun anak tersebut mempunyai pemahaman yang sesuai dengan usianya.

Anak dengan gangguan bahasa ekspresif tipe perkembangan ini biasanya dibawa orang tuanya dengan keluhan „terlambat bicara“ atau mungkin dengan keluhan „agresif“ dan „tidak bisa diam“.

Keluhan tersebut memang dapat terjadi mengingat anak tersebut dapat mengalami "frustrasi“
karena tidak dapat mengutarakan keinginannya dengan baik sehingga mengganggu interaksinya dengan orang lain.

Hal ini berujung pada sikapnya yang cenderung agresif dan tidak bisa diam.

🔸Yang dimaksud dengan gangguan berbahasa campuran (EKSPRESIF-RESEPTIF)
adalah....... ketidakmampuan anak untuk mengekspresikan idenya sekaligus dengan keterbatasannya untuk memahami pembicaraan orang lain.

Tentunya keadaan ini lebih buruk dibandingkan dengan sekedar gangguan berbahasa ekspresif saja.

Sumber:
Ibu dr Kristiantini Dewi S.p.A
(Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia)

Bersambung....parts - 4

Thursday, May 11, 2017

Speech Delay...Apakah itu? Part 1.


Dear Mommies....

Pernahkah Mom mengalami rasa galau, khawatir dan cemas mengapa Anak kita belum bisa bicara seperti Anak seusianya?

Pernahkah Mom mengalami kebingungan apakah Anak kita termasuk dalam kategori speech delay atau merasa nanti juga akan bicara dengan sendirinya?

Saya sempat mengalami hal tersebut, apalagi Ada saat dimana membandingkan dengan teman-teman sebayanya... Cemas, khawatir, dan takut...begitulah kira-kira yang saya alami dahulu...

Berikut ini Ada artikel yang saya dapat dari Facebook Group DPSG mengenai Anak Speech Delay.. Semoga dapat membantu bagi para Mommies yang sedang galau...

Selamat membaca..



*Anakku Terlambat Bicara*

Parts. 1

Sumber:
Ibu dr. Kristiantini Dewi, Sp.A
(Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia)

Parts - 1

Kapan seorang anak dikatakan terlambat berbicara dan berbahasa?

Kapan ya?
Seorang anak dikatakan terlambat bicara, apakah sejak usia dini?

ataukah......

sebaiknya orang tua menunggu sampai usia 2 tahun baru diperiksakan ke dokter?

Apakah semua keterlambatan bicara memang harus diperiksakan ke dokter?

Bukankah nanti juga anak-anak bisa sendiri berbicara dengan lancar.

Pertanyaan -pertanyaan tersebut memang kerap timbul di benak orang tua, dan seringkali mitos lebih banyak menjawab pertanyaan tersebut dibandingkan informasi dari dokter.

Oleh karena itu kita simak yuk penjelasan di bawah ini.

Sebelumnya perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan BICARA adalah....
 ðŸ”¸ Kemampuan individu untuk memproduksi suara
 sedangkan....
🔸 BERBAHASA adalah.... Kemampuan individu untuk berbicara dalam konteks untuk berkomunikasi.

Sebetulnya aspek bicara dan berbahasa merupakan salah satu aspek perkembangan seorang bayi atau anak yang dimulai sejak lahir.

Kemampuan bayi untuk berkomunikasi dimulai dengan reaksinya terhadap bunyi bunyian atau suara ibu bapaknya, bahkan di usia 2 bulan bayi sudah menunjukkan senyum sosial pada semua orang yang berinteraksi dengannya.

Hal ini diikuti dengan kemampuan bayi mengeluarkan suara....
🔸 “COOING” berupa.....
“aaahh…., uuuhh…” dalam rangka berkomunikasi dengan orang lain.

Dengan bertambahnya usia bayi kemampuan bayi mengeluarkan suara bertambah menjadi
🔸 “BABBLING
di usia 6 bulan, yakni memproduksi suara konsonan “ba….”, “da…”

🔸 Sampai akhirnya menjadi “LALING
di usia 8 bulan, yakni mengulang dua suara konsonan “bababa….”, “dadada…..”, “mamama……….”

🔸Sehingga akhirnya di usia 1 tahun bayi sudah mampu mengatakan 3 KATA bermakna untuk berkomunikasi, biasanya...
“mama” untuk ibunya, “papa” untuk ayahnya dan satu kata lagi yang biasa dipergunakan di rumahnya, misalnyai “mbak” untuk pengasuhnya.

🔸 Di usia 18 bulan anak sudah mampu memahami dan mengeluarkan
sekitar 20 kosa kata yang bermakna.

🔸 Sedangkan di usia 2 tahun sudah mampu mengucapkan 1 kalimat yang terdiri dari 2 kata, misalnya
“mama pergi”,
 “aku pipis”, dsb.

🔸 Anak dikatakan terlambat bicara dan berbahasa,
jika.....
 pada usia tertentu kemampuannya memproduksi suara dan berkomunikasi di bawah rata-rata anak seusianya.

:) Bersambung..... Parts - 2

Link source : www.nbpcenter.com
Page: Dyslexia Parents Support Group Jawa Timur

Wednesday, May 10, 2017

30 days Recipe... ala Mommy Musa




Dear Mommies...

Suka pusing menentukan akan masak apa hari ini? Kalau iya kita samaaa *toos dulu* hehehe.

Selama sibuk bekerja untuk mempermudah saat akan memasak, serta mengatur efisiensi dan efektivitas waktu, tenaga dan bahan makanan, saya membuat list resep makanan 30 hari.

Dengan adanya list resep masakan 30 hari, insyaallah saya tidak (terlalu) panik saat memasak lol...dan bisa dirandom jika sewaktu-waktu ingin memasak masakan lainnya.

Berikut ini list Resep Masakan 30hari ala Mommy Musa...

Minggu Pertama

Senin
Udang Balado
Kuah lemak
Tempe/tahu goreng

Selasa
Sambal goreng Ati
Sayur lodeh labu siam
Terong goreng

Rabu
Ikan bakar bumbu merah
Tumis kangkung
Sambal bajak

Kamis
Telur dadar
Ikan tongkol balado
Sayur bayam gambas

Jumat
Ayam goreng
Sayur sop
Perkedel jagung

Sabtu
Ikan mujaer goreng
Sayur asem
Tahu/Tempe goreng

Minggu
Oseng-oseng tahu Tempe
Semur ayam




Minggu Kedua

Senin
Udang goreng tepung
Cap cay kuah

Selasa
Urap
Ayam panggang
Tahu/Tempe goreng

Rabu
Jamur goreng
Kimlo
Perkedel kentang

Kamis
Ayam masak merah
Tempe/tahu goreng

Jumat
Cumi goreng
Sayur lodeh
Sambal ijo

Sabtu
Ikan tongkol goreng
Tumis buncis bakso
Sambal bawang

Minggu
Ayam bakar Teflon
Tumis kacang panjang
Tahu/Tempe goreng





Minggu Ketiga

Senin
Rawon
Perkedel kentang

Selasa
Udang saus Padang
Kuah lemak

Rabu
Ayam bumbu rujak
Urap
Perkedel jagung

Kamis
Tahu/Tempe balado
Opor ayam

Jumat
Botok udang
Lele goreng
Sayur asem

Sabtu
Ayam balado
Sayur bening
Perkedel jagung

Minggu
Rendang ayam
Tumis buncis wortel




Minggu Keempat

Senin
Gulai ayam Padang
Sayur gambas

Selasa
Ikan pindang goreng
Kuah lemak telur

Rabu
Semur tahu kentang
Ayam goreng

Kamis
Lele goreng
Sayut bayam jagung

Jumat
Ayam balado
Saturday garang asem

Sabtu
Urap
Ayam bakar Teflon

Minggu
Udang Asam manis
Capcay goreng
Tempe/tahu goreng



Nah...mommies pasti juga punya list sendiri khan...selamat memasak .. Sharing yuuukk.. Happy cooking

with love




Monday, May 1, 2017

Cermin....*Kelas Menulis*

Kami berhadapan.. diam terikat memori masa lalu
Tenggelam narasi dalam hati
Kukepalkan tangan, dingin hati dan jiwaku, melebihi suhu cafe.

Wajahnya tampak lesu, lelah, tak bergairah
Sementara aku begitu tegar, sok pintar, tak ingin tunjukkan beban, tersenyum terpaksa,
Kecil, tak pernah menyerah.

"Gimana kerjaan, sibuk ya?" tanyaku pura-pura peduli
"Biasa aja..kayak dulu" datar jawaban dan wajahnya

"Ooh...." intonasi suaraku tak bergeming

Cincin titanium berukir pasir itu masih melingkar dijarinya, intipku..hampir supak warnanya
Sama seperti milikku, yang sudah kubuang dibandara
Jemarinya sibuk mengetik dilayar hpnya..
entah apa dipikirannya..
apa pula isi hatinya..
siapakah diseberang Sana yang menyibukkannya.

"Sampai kapan Kamu disini?"
potongnya cepat..seperti takut kuhujani rentetan pertanyaan

"Belum tahu...rencananya agak lama Kali ini..." kudengar suaraku ceria, palsu

"Baik...pikirkan baik-baik keputusanmu. Coba hubungi ayah dan Ibuku. Jangan sampai mereka membencimu" ucapnya kelu, bergetar

Aku tak bergeming..suara adukan gelas dan sendok sesekali memecah hening...

"Kamu cantik Sekarang..Kamu bahagia, ya?!" tatapannya menghujam jantungku, tempat disasaran

Aku diam..kubinarkan pandangan Mata ini...rasanya getir, pahit jamu brotowali

"tak sebahagia tanpamu...tapi Kamu tak ingin bersamaku.." Perlahan kekuatanku roboh..aku rindu pujiannya



Aaah...dulu Sekali..di tempat ini kami berpegangan tangan, bergelanyut manja, saling sumbang pikiran dan ide, suara bersahutan..Indah..Rona wajah itu merekah berbinar.

Hari ini 15tahun pernikahan yang berliku.. Ribuan mil menjadi jembatan jarak..kami habiskan di telpon, Skype, email,...berjumpa raga mungkin dua tahun Sekali..


Kuputuskan berhenti, dia pun tak berusaha menggapaiku.
Komunikasi ibarat rantai yang berkarat, menghabiskan kuatnya besi


Cinta kami ditelan sinyal yang naik turun, kesibukan mengurus negara, waktu yang tak sepaham
Geliat rasa rindu terkikis seiring tahun berganti



"Jangan pernah menyesal, Rani...aku mendukung keputusanmu...akan kusampaikan yang terbaik, Kamu tak pernah salah"

"Ini semua kesalahanku..."

"Maafkan aku...yang tak pernah meraihmu.."

"Jika waktu bisa diputar...aku akan pergi bersamamu..tapi aku terlalu pengecut"

Kalimat demi kalimat keluar dari bibirnya...terlambat...

telah kulayangkan Surat gugatan, lelah tak tertahan dengan pertengkaran dan makian..

Ibarat paku yang dihujamkan berkali-kali..kayu itu telah rusak..seperti halnya hatiku terkoyak oleh kata-katanya.


Sedari tadi kugigit bibir ini, agar tak terucap kata-kata tak penting
Bulir air Mata bertengger di tempat yang seharusnya
Seperti selama ini bertahan Untuk tak keluar
Antara Austria-Jakarta

Semuanya sepadan..
Ingin bersama, tapi selalu terbentuk kubangan Lara
Kusudahi agar tak Ada lagi terjerembab dilubang yang sama


"Tak apa Mas...
Semuanya Sudah berakhir..kita tutup hari ini..tak Ada pertemanan, biarlah berujung asing...lebih Baik!" kujabat tangannya..lalu beranjak pergi


Tegar hilang..musnah
Tangisku sontak menggelegar
Cermin itu  pecah sudah, berserakan
Layaknya janji-janji yang pernah tertuang...meruak bertebaran
Tak Ada dusta, tak Ada pihak ketiga
Kami yang bersalah kepada Tuhan
Semoga dimaafkan.






*Belajar nulis cerpen
di Kelas Menulis Uni Fitra Wilis*


COPYRIGHT © 2017 | THEME BY RUMAH ES