Dear readers...
Jika berkunjung ke Kota Surabaya jangan lupa singgah ke House of Sampoerna. Setelah bertahun-tahun berstatus arek Suroboyo, akhirnya saya menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di salah satu museum milik pendiri pabrik rokok legendaris.
Kunjungan ini sebenarnya akibat tertantang oleh adik saya dan suaminya yang sudah kesana beberapa kali, dan selalu mendapatkan spot foto yang keren-keren. Mereka juga berkeliling Kota Surabaya dengan bus wisata yang disediakan oleh pihak pengelola House of Sampoerna. Saya bahkan tak pernah tahu dimana lokasi museum tersebut, hanya sering dengar namanya saja.
Singkat cerita, berkat rahmat Allah dan dibantu oleh Google Maps akhirnya kami tiba di lokasi tujuan dengan selamat.
House of Sampoerna
Gedung House of Sampoerna sebenarnya adalah panti asuhan putra di jaman penjajahan Belanda. Oleh pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee kemudian dibeli dan digunakan sebagai tempat produksi pabrik rokok pertama.
Jadi bangunan ini tentu memiliki jasa yang tak diragukan lagi bagi perkembangan bisnis keluarga Liem Seeng Tee ya.
Saat masuk kedalam area gedung, terasa seperti memasuki rumah yang asri. Selain dikenal sebagai museum, ternyata didalamnya juga tersedia cafe, galeri, dan butik.
Nah... Spot foto yang Instagramable bisa Anda dapatkan sejak pertama kali memasuki area museum. Didepan galeri hingga disamping cafe cukup cantik untuk berfoto disana.
Aroma khas cengkeh dan tembakau menyeruak saat kami memasuki area galeri. Sambutan hangat kami terima dari beberapa karyawan yang sengaja berdiri didepan pintu. Ada sekitar tiga sampai empat orang.
Ruangan di lantai satu terbagi menjadi dua bagian.
Di bagian depan, terdapat air mancur untuk memisahkan dua sisi kanan dan kiri. Di sisi sebelah kiri terdapat beraneka benda bersejarah bagi milik sang pendiri pabrik rokok mulai dari sepeda, replika warung, hingga tungku dan replika tembakau.
Di sisi sebelah kanan merupakan benda peninggalan keluarga Lim, mulai dari ruang kerja dan segala isinya, hingga sofa dan foto pasangan Lim.
Berada di ruangan ini Anda akan merasa berada di era yang berbeda dengan era digital sekarang. Spot di sisi kanan terasa klasik dan vintage.
Jangan lupa berfoto di area ini yaa 😁.
Noted: Sebelum jeprat-jepret kesana kemari, sebaiknya bertanya terlebih dahulu ke karyawan yang menyambut Anda ketika Anda datang. Jangan lupa tanyakan secara detail bagian mana yang boleh di foto dan bagian mana yang tidak boleh di foto.
Di bagian dalam ruangan, cukup banyak spot foto yang bisa Anda gunakan sebagai background.
Barang peninggalan bersejarah bagi keluarga Lim cukup banyak, mulai dari aneka mesin ketik, radio, hingga becak khas China serta
Ada warung kecil yang biasa digunakan untuk menjual rokok.
Anda bisa berfoto seolah-olah sedang berjualan disana hehehe.
Berhubung warungnya banyak logo rokok, mohon maaf tidak saya foto yaaa 😁.
Di ruangan ini juga terdapat peralatan laboratorium untuk pembuatan rokok.
Melanjutkan trip ke House of Sampoerna, Anda bisa menuju ke lantai dua. Nanti akan ada tanda dilarang memotret, sebaiknya Anda patuhi yaaa. Di sekitar tangga menuju arah atas dan saat turun terdapat banyak foto perjalanan manajemen pabrik rokok legendaris.
Di lantai atas ini terdapat butik, Anda bisa membeli cinderamata berupa kaos, asesori seperti bros - anting-anting, dll. Harganya? Cukup lumayanlah...
Oh iya, di lantai atas ini Anda bisa melihat ruangan para pekerja pelinting rokok di lantai dasar. Pada saat saya datang sedang kosong, kalau tidak salah nich saat pegawai sedang bekerja Anda akan dilarang memotret. Ruangannya cukup besar, mungkin ada lebih dari 100 kursi dan terdapat alat apa diatas meja saya kurang tahu.
Nah... Setelah puas mengunjungi galeri, Anda tentu ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan House of Sampoerna bukan? Tenang saja bukan mencicipi rokok gratis. Anda bisa berkeliling ke daerah di sekitar Surabaya dengan menggunakan bus wisata.
Caranya?
Daftar dulu kedalam gedung di sebelah galeri. Ada meja petugas diatasnya terdapat daftar absensi, silahkan mendaftarkan diri. Sayang sekali kami telat mendaftar, rute terakhir sudah penuh kuotanya hiiks. Batal dech pamerin foto ke adik yang oernah naik bus itu huhuhuhu.
Saran saya bagi Anda yang ingin berwisata menggunakan bus, sebaiknya Anda mendaftarkan diri terlebih dahulu, baru berkeliling museum.
Di sebelah museum juga terdapat Cafe. Jika Anda tak sanggup menahan lapar dan dahaga, Anda bisa mencoba berbagai menu yang ada disana.
Okay readers, sekian dulu kisah jalan-jalan di House of Sampoerna. Ketemu lagi dengan blogpost berikutnya.
Jangan lupa, sering-sering mampir kesini yaa.
Thank you for stopping by and reading my article.
Happy sharing and happy blogging ❤
Ruangan di lantai satu terbagi menjadi dua bagian.
Di bagian depan, terdapat air mancur untuk memisahkan dua sisi kanan dan kiri. Di sisi sebelah kiri terdapat beraneka benda bersejarah bagi milik sang pendiri pabrik rokok mulai dari sepeda, replika warung, hingga tungku dan replika tembakau.
Di sisi sebelah kanan merupakan benda peninggalan keluarga Lim, mulai dari ruang kerja dan segala isinya, hingga sofa dan foto pasangan Lim.
Jangan lupa berfoto di area ini yaa 😁.
Noted: Sebelum jeprat-jepret kesana kemari, sebaiknya bertanya terlebih dahulu ke karyawan yang menyambut Anda ketika Anda datang. Jangan lupa tanyakan secara detail bagian mana yang boleh di foto dan bagian mana yang tidak boleh di foto.
Di bagian dalam ruangan, cukup banyak spot foto yang bisa Anda gunakan sebagai background.
Barang peninggalan bersejarah bagi keluarga Lim cukup banyak, mulai dari aneka mesin ketik, radio, hingga becak khas China serta
Ada warung kecil yang biasa digunakan untuk menjual rokok.
Anda bisa berfoto seolah-olah sedang berjualan disana hehehe.
Berhubung warungnya banyak logo rokok, mohon maaf tidak saya foto yaaa 😁.
Di ruangan ini juga terdapat peralatan laboratorium untuk pembuatan rokok.
Melanjutkan trip ke House of Sampoerna, Anda bisa menuju ke lantai dua. Nanti akan ada tanda dilarang memotret, sebaiknya Anda patuhi yaaa. Di sekitar tangga menuju arah atas dan saat turun terdapat banyak foto perjalanan manajemen pabrik rokok legendaris.
Di lantai atas ini terdapat butik, Anda bisa membeli cinderamata berupa kaos, asesori seperti bros - anting-anting, dll. Harganya? Cukup lumayanlah...
Oh iya, di lantai atas ini Anda bisa melihat ruangan para pekerja pelinting rokok di lantai dasar. Pada saat saya datang sedang kosong, kalau tidak salah nich saat pegawai sedang bekerja Anda akan dilarang memotret. Ruangannya cukup besar, mungkin ada lebih dari 100 kursi dan terdapat alat apa diatas meja saya kurang tahu.
Nah... Setelah puas mengunjungi galeri, Anda tentu ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan House of Sampoerna bukan? Tenang saja bukan mencicipi rokok gratis. Anda bisa berkeliling ke daerah di sekitar Surabaya dengan menggunakan bus wisata.
Caranya?
Daftar dulu kedalam gedung di sebelah galeri. Ada meja petugas diatasnya terdapat daftar absensi, silahkan mendaftarkan diri. Sayang sekali kami telat mendaftar, rute terakhir sudah penuh kuotanya hiiks. Batal dech pamerin foto ke adik yang oernah naik bus itu huhuhuhu.
Saran saya bagi Anda yang ingin berwisata menggunakan bus, sebaiknya Anda mendaftarkan diri terlebih dahulu, baru berkeliling museum.
Di sebelah museum juga terdapat Cafe. Jika Anda tak sanggup menahan lapar dan dahaga, Anda bisa mencoba berbagai menu yang ada disana.
Okay readers, sekian dulu kisah jalan-jalan di House of Sampoerna. Ketemu lagi dengan blogpost berikutnya.
Jangan lupa, sering-sering mampir kesini yaa.
Thank you for stopping by and reading my article.
Happy sharing and happy blogging ❤
Saya tertarik dengan busnya mbak. Serius itu bisa naik bus keliling di sekitar Surabaya?
ReplyDeleteCafe yang disediakan makan dan minum juga gratis? (tanda-tanda Emak ngirit = pelit) hehehehe ...
Terima kasih informasinya Mbak.
Bus keliling di sekitar kota Mbak Warda, tapi gak terlalu jauh. Kalau cafenya berbayar hehe
DeleteAaahh, jadi pengen ke surabaya lagiiih. Dulu ke sana cuma sebentar, suma sempet ke monkasel, bebek sinjay, sama SCNM. Must visit banget ya ini.
ReplyDeleteSaya sudah pernah ke sini. Sekitar 6 tahun lalu. Ketjee habis tempatnya! Tapi waktu itu belum ada bis wisatanya...Ah, jadi pengin lagi ke sana:)
ReplyDeleteTerima kasih infonya Mbak Dira. Kalau saya ke Surabaya, bakal jadi tempat kunjungan deh..
ReplyDeleteSudah lama sekali nggak ke Surabaya, entahlah semoga ada kesempatan ke sana lg. Biar bisa mampir trus jeprat jepret di sini
ReplyDeleteKapan kapan bolehlah berkunjung ke sana.
ReplyDeleteAku jadi pengen jalan - jalan deh mbak jadinya, kayanya bakal seru ajak iioo di sana
ReplyDeleteBelum pernah kesana. Pengeeeeen . Asli keren banget tempatnya
ReplyDeleteJadi ingat udah lama bangeet nggak ke Huse of Sampoerna. Hingga skarang masih tertata rapi ya mba
ReplyDeletesekali pernah ke sana
ReplyDeletedan pingin lagi
apalagi foto di replika warungnya
https://gooyaabitemplates.com/alice-personal-blogger-template/
ReplyDeleteWah saya juga pernah kesini tapi sdh lama banget sekitar 8 tahun yg lalu
ReplyDeleteWah lengkap ya sejarah pembuatan pertama kali rokok sampoerna.Mbak,aku kok jadi pengen ke Museum Bentoel ya, hehe
ReplyDeleteWah Mbak Dira, makasih buat sharingnya ya! Aku kepengen banget ke House of Sampoerna, belum pernah soalnya.
ReplyDeleteTernyata menarik, aku penasaran sama sejarahnya :D
keep sharing ya Mbak!
Wah Mbak Dira, makasih buat sharingnya ya! Aku kepengen banget ke House of Sampoerna, belum pernah soalnya.
ReplyDeleteTernyata menarik, aku penasaran sama sejarahnya :D
keep sharing ya Mbak!