Dear readers...
Ngobrol soal blog, utak-atik template, berkomunitas, blogwalking dan komen, hingga belajar nge-blog secara online dan offline tak akan ada habisnya.
Seruuuu! Apalagi yang punya hobi nge-blog dan sharing, pasti langsung semangat 45!
Saya termasuk blogger yang suka belajar, tak hanya hobi nulis, tapi juga uprak-uprek template, belajar coding, hingga desain grafis sederhana untuk tampilan blog.
Nah... Salah satu blog yang sering saya kunjungi adalah shintaries.com. Banyak tips-tips yang bisa saya dapatkan disana, khususnya untuk "mereparasi" tampilan blog. Tips dan triknya sangat membantu setelah diaplikasikan kedalam blog saya yang dulunya acakadul banget.
Kak Shintaries Nijerinda, pemilik blog shintaries.com ini merupakan salah satu founder dari komunitas blogger yang banyak anggotanya tersebar di seluruh Indonesia.
Saya mendapatkan kesempatan bertemu pertama kali di Blog Coaching Clinic yang diadakan Blogger Perempuan Network di XL Center Surabaya. Waktu itu team BPN sedang roadshow ke beberapa daerah.
Kesan pertama bertemu Kak Shintaries, orangnya humble bangeeett, dan lucu. Pokoknya sepanjang acara saya rajin belajar, gak ngantuk, sibuk nyatat (meskipun datang agak telat), pulang dari XL Center, langsung bongkar blog seminggu hihihi.
Kali ini saya pengen ngobrol-ngobrol dengan Kak Shintaries, simak yuk siapa tahu bisa menginspirasi kita semua 😘.
Kak Shintaries. Photo source : Blogger Perempuan Network |
Saya mendapatkan kesempatan bertemu pertama kali di Blog Coaching Clinic yang diadakan Blogger Perempuan Network di XL Center Surabaya. Waktu itu team BPN sedang roadshow ke beberapa daerah.
Kak Shintaries Saat Memberikan Materi di Blog Coaching Clinic Surabaya |
Kesan pertama bertemu Kak Shintaries, orangnya humble bangeeett, dan lucu. Pokoknya sepanjang acara saya rajin belajar, gak ngantuk, sibuk nyatat (meskipun datang agak telat), pulang dari XL Center, langsung bongkar blog seminggu hihihi.
Blogger Surabaya dan Team Blogger Perempuan Network |
Kali ini saya pengen ngobrol-ngobrol dengan Kak Shintaries, simak yuk siapa tahu bisa menginspirasi kita semua 😘.
Selamat siang Kak Shintaries. Boleh yaa ngobrol-ngobrol sedikit mengenai blog, blogging, blogger dan perkembangan dunia digital yang pesat ini ya?
Halo, boleh banget kok ^^
Kak Shintaries, saat pertama kali mulai ngeblog gimana ceritanya? Pernah sempat pakai multiply juga ya Kak?
Pertama kali ngeblog itu awalnya lagi cari lowongan pekerjaan lewat internet hehehe. Waktu itu abis lulus kuliah dan jadi job hunter. Trus karena sudah kenal internet dan pakai koneksi dial up (hahahaa), jadinya mulai rajin browsing.
Eh ngga sengaja waktu itu lihat banyak tulisan personal yang mirip diary. Setelah lihat sana sini, baru tau namanya adalah blog dan tertarik banget karena emang dasarnya suka curhat di diary. Itu awalnya banget dan blognya bener-bener ngga faedah karena isinya ngasal dan hanya curhatan.
Lalu, platform blog kan banyak banget, iseng nyobain beberapa dan pernah nulis juga sih Multiply walopun sebenernya ngga aktif banget. Setelah beberapa lama, akhirnya baru tau kalo Multiply platform ditutup dan malah berubah jadi e-commerce.
Jadi perjalanan ngeblog aku udah lumayan lama, mulai tahun 2005 pas baru lulus kuliah. Abis itu, karena mulai sibuk kerja dan kuliah lagi akhirnya berhenti ngeblog di tahun 2007 dan baru mulai lagi pas tahun 2012.
Awal mula mendirikan Blogger Perempuan gimana kisahnya Kak? Siapa saja founder BP?Mengapa namanya BP, terinspirasi dari mana?
Pas nyemplung jadi blogger lagi bahkan sempat full time, sebetulnya udah kepikiran untuk membuat sesuatu untuk para blogger khususnya perempuan. Karena saya melihatnya, perempuan selalu menganggap dirinya gaptek, ngga ngerti teknologi apalagi main blog yang tentunya harus selalu update khan.
Dari situ, pengen bikin sesuatu yang bisa bantu mereka dalam hal perbloggingan. Mulai dari kasih backlink, bikin workshop ke daerah, catatan penting blogger, sampai jalur memberdayakan blog secara ekonomi.
Nama Blogger Perempuan waktu itu keluar saat diskusi bareng para founder, Almazia Pratita dan Dyane Dorothy Aurora.
Inspirasinya dari nama domain yang belum keambil hahaha. Jadi memang pertama kali waktu menggodok konsepnya, yang pertama kali harus dilakukan adalah apakah domainnya tersedia. Lalu, namanya harus sefamiliar mungkin dan mudah diingat dan nama tersebut harus tersedia karena akan menjadi branding utama dari Blogger Perempuan.
Apakah beda antara Blogger Perempuan dan BP Network?
Mengapa namanya BPN? Apa bedanya dengan Perempuan Digital Indonesia? Mengapa namanya BPN? Apa bedanya dengan Perempuan Digital Indonesia?
Iya, ada dua hal berbeda dari nama Blogger Perempuan dan BP Network.
Yang pertama, Blogger Perempuan adalah sebuah jaringan (yang orang lain juga menyebutnya komunitas) dari para perempuan blogger Indonesia. Jadi itu sebetulnya adalah platform yang digunakan untuk berjejaring dari update postingan, forum, sampai mengikuti aktivitas yang menjadi program Blogger Perempuan.
Sedangkan BP Network adalah startup yang memiliki platform untuk menghubungkan antara blogger dan advertiser (brand maupun agency). Jadi itu adalah dua hal yang berbeda. Kami sebetulnya menyebut BPN untuk Blogger Perempuan Network.
Hubungannya dengan Perempuan Digital Indonesia adalah payung hukum legal untuk dapat bekerja sama dengan brand dan agency. Perusahaan tersebut berlaku sebagai manajemen professional yang membawahi Blogger Perempuan Network, BP Network, dan Indonesia Corners (Travel Blogger).
Bagaimana cara mengelola Blogger Perempuan Network dari hingga berkembang pesat seperti sekarang?
Yang pertama tentunya harus memiliki co-founder yang tepat dan memiliki visi dan misi yang sama. Selain itu tentunya harus ada kemampuan teknis yang saling melengkapi satu sama lain. Akan susah berkembang jika para foundernya tidak memiliki kemampuan yang menonjol dan sama rata. Karena ibarat sepatu, harus ada kanan dan kiri supaya bisa dipakai.
Yang kedua, memiliki team yang bagus dan tahu bagaimana bekerja sama antara satu sama lain. Karena tanpa team work yang baik, mustahil suatu organisasi bisa berjalan.
Yang ketiga, jangan lelah belajar. Membangun sesuatu yang tidak ada di buku sekolah sebetulnya menjadi pengalaman yang seru. Karena ada banyak hal yang harus dipelajari dan harus selalu siap dengan segala macam perubahan.
Yang keempat, mencoba sesuatu yang baru. Membangun komunitas yang terus berkembang itu sebetulnya peer besar. Karena titik jenuhnya sangat tinggi, apalagi kalau minim inovasi. Kami mengatasinya dengan membentuk team yang professional dan memberikan tunjangan kepada mereka. Sehingga akan menjadi lingkungan kerja yang menyenangkan dan tidak akan bosan karena ada hal yang selalu ingin dicapai. Selain itu juga harus selalu ada inovasi yang terus berjalan seiring dengan bertumbuhnya jumlah member.
Yang terakhir, membangun lini bisnis agar sustain. Karena saat mengonsep BPN, kami sudah memiliki tujuan jangka panjang serta memikirkan bagaimana bisa bertahan dan tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satu-satunya jalan adalah dengan melakukan bisnis, dalam artian membuat start-up.
Alhamdulillah, dengan jalan ini ternyata ngga hanya bisa membangun BPN seperti sekarang namun juga bisa membantu kesejahteraan para membernya juga.
Dengan punya member dari seluruh Indonesia, pasti BPN mempunyai team yang solid ya? Bagaimana caranya menyatukan isi kepala yang berbeda hingga bisa menjadi platform yang sukses seperti sekarang?
Sebetulnya, BPN hanya punya dua kepala hehehe. Hanya saya dan Almazia yang ada di level top manajemen. Jadi akan jauh lebih mudah dibandingkan memiliki founder yang banyak tapi selalu terjadi konflik dan kemudian malah tidak menghasilkan apa-apa.
Untuk Team BP Network, Saya dan para founder lumayan selektif untuk ini. Kami betul-betul memperhatikan setiap kompetensi yang ada dan cocok untuk bisa jalan bersama. Bahkan kami punya sesi khusus membahas setiap personil yang ada di team dan bagaimana performance mereka. Karena team work sangatlah penting bagi sebuah kesuksesan organisasi.
Kak Shinta bisakah memberikan tips untuk blogger pemula yang ingin memonetize blognya?
Monetize sebetulnya bukan perkara yang mudah. Tidak semudah membuat blog lalu akan dapat penawaran ini itu. Kalau memang sedari awal serius ingin monetize, baiknya sudah mulai menyadari bahwa di jalur ngeblog inilah passionnya. Karena kalau bukan passion, begitu tahu bahwa monetize itu tidak mudah, biasanya akan berhenti di tengah jalan. Tentunya ini sia-sia, karena untuk monetize itu butuh modal.
Yang pertama adalah modal waktu untuk menulis. Yap, menulis itu tidak hanya sekedar menulis. Butuh waktu untuk belajar menulis blog yang ringan dibaca, sarat informasi, disukai pengikut, sampai rajin update blog. Blog yang paling disukai pembaca dan Google adalah rajin update. Jadi buat pemula, pastikan selalu memiliki tulisan baru setiap minggunya.
Yang kedua adalah modal investasi. Untuk mendapatkan traffic yang organic, ada baiknya berinvestasi ke domain, template, bahkan kalau perlu hosting. Karena blog yang baik adalah yang menemukan pembaca yang tepat. Dalam hal ini, blog harus mudah ditemukan di Google sehingga menambah traffic yang menjadi acuan harga tulisan di blog.
Yang ketiga adalah perbanyak backlink dengan blogwalking. Tidak hanya untuk kepentingan SEO, blogwalking secara tidak langsung adalah untuk mengenalkan blog kepada “tetangga sekitar”. Sama seperti memiliki rumah baru di lingkungan komplek, kita kulonuwon dan menjalin pertemanan antara sesama blogger. Sehingga secara branding, akan melekat di antara sesama blogger.
Yang keempat adalah bangun branding. Semudah menyamakan nama blog dan media social channel. Karena jumlah blogger itu sangat banyak, kita butuh sesuatu hal yang membedakan kita dengan yang lain. Konsep branding yang bisa kita jalankan adalah dengan konten blog. Sesuaikan dengan interest dan personal kita sendiri and stick with it.
Yang kelima tentunya adalah berjejaring. Cara mudah untuk mengenalkan blog kita ke khalayak adalah dengan bergabung ke komunitas. Dari situ biasanya akan banyak dapat kesempatan untuk mengenalkan blog dan berjejaring secara luas. Ditambah lagi, biasanya komunitas juga memiliki peluang kerja sama dengan blog.
Yang terakhir, selalu update dengan perkembangan. Blog tidak hanya sekedar menulis, tapi juga erat kaitannya dengan teknologi. Jadi jangan malas untuk selalu melihat perkembangan terbaru, baik itu algoritma, belajar menulis, tren konten terbaru, dan apapun yang sedang in saat ini.
Pesan-pesan untuk blogger pemula agar bahagia menjadi blogger?
Hahaha pesan gimana ya? Karena buat saya, menjadi blogger itu bukan hal yang bisa dipaksakan. Kalau tidak enjoy, maka akan susah berkembang blognya. Jadi sedari awal, harus dipastikan dulu bahwa memang ngeblog adalah sesuatu yang memang kita ingin lakukan. Sehingga akan selalu enjoy menjadi blogger walaupun menghasilkan atau tidak, blognya sedikit yang baca, tidak rame komentar, dan hal hal lainnya yang kadang kita terlalu menargetkan terlalu tinggi.
Oh iya Kak Shintaries, Kaka khan termasuk Entreprenur yang sukses. Sudah menjadi pembicara - narasumber dimana-mana.
Kaka merasa gak sich sudah menjadi influencer bagi banyak orang?
Waduh qiqiqi alhamdulillah klo dibilang sukses, tapi sebetulnya masih jauh hehehe.
Kalau dibilang sudah menjadi influencer, sebetulnya kadang engga juga. Karena saya itu aslinya malah takut speak up, apalagi di media sosial. Blog pun cari yang amannya saja karena menghindari perdebatan akibat konten sensitive. Jadi rasanya masih jauh dari meng-influence orang.
Mungkin lebih enaknya kalau saya bilangnya, bermanfaat bagi banyak orang ya hehehe syukur-syukur memang bisa meng-influence (tentunya dalam hal positif).
Misi apa yang ingin kaka sampaikan kepada para perempuan agar mampu berkembang dan bersaing di dunia digital sekarang ini?
Nice question
Oke, panjang nih hahaha.
Sebagai perempuan, kita kan dikenal tidak hanya complicated tapi juga banyak proses yang dijalankan. Mulai dari anak, perempuan dewasa, ibu bahkan sampai nanti di usia senja. Proses yang panjang itu memerlukan banyak pembelajaran, salah satunya adalah dari dunia digital.
Mungkin saat dulu saya masih kuliah, ngga pernah kebayang kalau internet yang saya kenal akan jauh berbeda. Begitu pula dengan saat menjadi seorang ibu.
Semuanya saat ini bersinggungan dengan era digital. Mau media, bisnis, parenting, hobby, dan lain sebagainya, praktis membutuhkan kemampuan lebih untuk beradaptasi. Makanya bagi perempuan, digital savvy itu penting. Karena dalam proses kita hidup, kita harus selalu selangkah lebih maju untuk bisa bertahan.
Jangan mau dikalahkan oleh anggapan kalau perempuan itu gaptek, yuk sama-sama buktikan kalau perempuan juga bisa maju dengan bantuan teknologi digital.
❤❤❤
Waaaah banyak informasi yang bisa didapatkan nich dari ngobrol bareng Kak Shintaries. Makin pengen belajar banyak khan yaa, supaya tidak lekas puas ngeblognya😁.
Well, semoga tips dan informasi yang saya tanyakan tadi bermanfaat yaa. Jangan mau lagi dianggap gaptek, perempuan itu multitasking hihii 😂. Emak-emak jangan minderaan ya Mak, gunakan media sosial untuk berkarya, jangan cuman minta ke Alphaaa *eh ntu Mak Nina*.
Mulai sekarang makin pede donk yaa menjadi perempuan yang melek tekhnologi 😍.
Okay readers, sekian dulu chit-chat bareng Kak Shintaries yaa, next time ngobrol dengan influencer lainnya. Bhaaaaayy.
Happy sharing and happy blogging ❤
Wah sneeng banget dishare ngobrol bareng Mbak Shinta dari BPN. Pertama ketemu MBak Shin, orangnya ramah banget, imut cantik dan baik hatinya, itu tahun 2013, lama yaaa. Sejak saat itu, saya suka banget ngoprek blognya, nyari ilmu banyak di sana daaaan kupraktekan, pertama-tama pas bikin blog itu kek mana sich, lama-lama makin ke sini, ilmunya lebih kereeeen wiiih, saya emang masih butuh investasi waktu banyaaak buat belajar dan buat nulis di blog. Yaaah minimal 1 minggu blogging dech. Entah itu nulis atau blogwalking. Mbak Dira dan BPN sukses selalu y
ReplyDeleteWah senang bacanya, Mbak Astin juga semangat banget ngeblog 👍
DeleteKak Shinta humble ya, senang bisa ada kesempatan ketemu team BPN juga. Sukses untuk Mbak Astin juga yaa Mbak
Your method of explaining the whole thing in this post is really fastidious,
ReplyDeleteall be able to effortlessly know it, Thanks a lot.
Tjakep nih tulisannya, yang nulis ama yang ditulis juga sama2 tjakep. Pokoknye kesimpulannye tjakep semualah. :-D
ReplyDeleteThank you Bang Blogger Borneo hahaha bisa aja :))
DeleteSeru banget ya acaranya. Sayang di kota aku jarang acara acara kayak gini. hikss :(
ReplyDeleteIni juga pas bisa datang Kak, biasanya saya jarang ikutan hihii.
DeleteAsik banget baca tulisannya, Mbak. Langsung dapat ilmu banyak nih.
ReplyDeleteIya ya, kadang perempuan suka ngeluh duluan kalau ketemu sama yang namanya digital. Padahal di jaman sekarang itu hal yang cukup penting. Udah bukan saatnya lagi bangga ngaku gaptek ya. Saatnya melek teknologi. Mau belajar terus ah biar makin berkembang.
Setuju Mbak Dian, yang penting gak ketinggalan informasi tentang tekhnologi digital. Pesat banget perkembangannya :D
DeleteBErmanfaat bangt chit chat nya aku jadi tau banyak tentang BP, tapi aku belum pernah dengar nama founder yang satu lagi mba..
ReplyDeleteSaya juga baru tahu foundernya ada tiga Mbak Asti hehehe
DeleteAlhamdulillah jadi banyak tahu nih tentang Blogger Perempuan. Senang ya bisa berkomunitas sekaligus juga bisa menghasilkan ya mba
ReplyDeleteMantap banget sharingnya.
ReplyDeleteMari tunjukkan bahwa emak-emak juga bisa ngoprek
Inspiratif memang mba shinta suka sama semua tulisannya d blog
ReplyDeleteSeruu banget dan bermanfaat sharingnya. Terima kasih mbak :) Sebenernya pengen ikutan event yg Asinan Blogger tapiiii bentrok sama acara keluarga. Hiks.
ReplyDeleteWuih serasa rahasia Mbak Shinta ditemukan disini hehehe makasih sharingnya Mbak...
ReplyDeleteah aku mupeng banget hadir di acara ini kemarin, kebetullan juga pas di jakarta, tapi karena pekerjaan, aku gak bisa hadir huhu... seru ya kegiatannya
ReplyDeleteBaca postingan mbak Dira ini, aku serasa belum jadi seorang blogger sejati. Masih sering 'mutung'. Hiks.
ReplyDeleteMoga setelah ini jadi semangat lagi. Yeeaa ...
Terima kadih sharingnya ya mbak ^^
Seru banget, perempuan memang harus melek digital. Terlebih era kini lebih ke digital
ReplyDeleteTulisan yang sangat bermanfaaat mba dira. Beneran sukak sama temanya. Alhamdulillah ya bisa kerasa semangatnya meski gak ikut sharing langsung sm founder BP. Yup, emak harus melek digital :)
ReplyDeleteSeru ya acaranya, dan seneng banget pasti bisa ketemu mba Shintaries
ReplyDelete