Singapore-Malaysia Selalu Berkesan Di Hati

Bulan April selalu menjadi bulan bersejarah dalam kehidupan rumah tangga kami.

 Di bulan ini kami menikah, tepatnya lima tahun yang lalu. Beraneka kisah  perjalanan rumah tangga telah kami lewati. Berbagai suka duka dijalani bersama, selalu belajar mengenal satu sama lain *syahdu bener yak*.

Yeeeeay,  yang mau ngucapin selamat,  mana suaranyaaaa? *sodorin mic*

Kami pun bernostalgia mengingat jaman baheula,  di era pra sejarah sebelum kami menikah. Sebagai teman seangkatan yang suka berantem, berdebat,  dan tak jarang sering tidak sependapat, kami cukup takjub,  eh ternyata jodoh ada tepat didepan mata. 

Setelah saling mengenal dan berteman selama hampir dua tahun, akhirnya Abang memberanikan diri "nembak" alias melamar saya di Singapore.

Wait... Kenapa di Singapore? 

Alkisah (((alkisah)))  kami sekelas dan adik kelas diwajibkan melakukan benchmarking ke Singapore dan Malaysia.

Berhubung Abang yang sedang jomblo orangnya sangat supel,  akhirnya semua tahu kalau dia menyimpan rahasia dalam hati hahahha *astaga... sumpah,  maluuunya*.

Sejak di Bandara Juanda hingga tiba di Changi, setiap berpapasan dengan teman dari rombongan kami, selalu sibuk berciyeee-ciyee. Alhasil sepanjang perjalanan hari pertama city tour ke Marina Bay Sand, Merlion hingga Raffles Landing Site dan shopping  ke China Town saya sukses sembunyi dari kerumunan rombongan hahaha *kayak maling*.

Bahkan saat berkunjung ke salah satu wilayah khusus produksi coklat di Singapore,  Abang sempat beli coklat Cadburry dibungkus pita super buesar (pitanya biasa dipakai barongsai hahahaha). Ya ampuun, rombongan dalam bis heboh dan saya asli senang sekaligus bete buanget. :)))

Duh, film India banget dech. Kehebohan agak reda selama kunjungan kerja,  namun ramai lagi saat city tour ke Malaka.  Mulai kambuh sejak singgah di Christ Curch, Cheng Hoon Temple dan Jonker Street. 



Setelah drama saya nggondok karena malu digodain sejak di pesawat, bus, hingga restoran.

Semua orang dalam rombongan ikut heboh setiap kali bertemu saya. Betul-betul dicomblangin habis-habisan, bahkan Ibu-ibu Dosen kami tercinta juga turut andil mendukung Abang kala itu hahaha 😅

 Sungguh suporternya sangat banyak :)))
Plus maju terus pantang mundur!!

Singkat cerita, akhirnya di suatu kesempatan (yang saya gak bisa kabur lagi hahaha), Abang berhasil mengajukan proposal,  gak tanggung-tanggung langsung mengajak menikah. Saya yang shock, terang saja menolak,  karena berpikir kalau cuman candaan teman-teman dan dosen semata. Antara kaget dan takjub, ini orang sering ngajak berantem, tahu-tahu ngajak berumah tangga. Pokoknya gak Dylan banget dech :))) hahaha. 

Setelah bersabar menunggu jawaban tiga bulan lamanya *tegaaa*,
 akhirnya saya terima lamarannya untuk memutuskan ke jenjang serius. Beberapa bulan kemudian Abang lulus kuliah dan kembali ke kampung halamannya. Tahun berikutnya kami lamaran dan menikah di tahun 2013.

❤❤❤

Singapore dan Malaysia menjadi salah satu negara tetangga yang berkesan bagi saya. Justru di negara itu saya malah kucing-kucingan dengan lelaki yang saat ini telah menjadi suami saya.

Kami malah tidak pernah jalan sama-sama disana,  yang ada saya kabur duluan supaya tidak digoda teman-teman. Kalau Abang duduk dekat-dekat, saya pun memilih pindah tempat :))).



Setelah enam tahun berlalu, kami tak pernah lagi ke Singapore. Kesibukan pekerjaan dan harus menempuh pendidikan di Surabaya menyebabkan kami belum sempat mengunjungi Singapore dan Malaysia lagi.

Tentu sangat menyenangkan bisa kembali kesana,  apalagi sekarang bisa mengajak Musa. Lebih romantis dibandingkan masa lalu saat saya kabur terus yaa.

Berjalan-jalan ke Orchad Shopping sambil makan es krim di pinggir jalan. Ke Merdeka Square dan mengunjungi National Monument dan King's Palace mengenang kelucuan masa lalu. Sambil mengajak Musa pasti rasanya sangat menyenangkan.

Kami masih tertawa kalau mengingat cerita itu, masa pdkt teman sekelas yang sangat berkesan di hati. Dengan segala kehebohan yang berbuah manis.

Nah...
Untuk bernostalgia sambil berwisata, saya pun mencoba browsing tiket pesawat murah ke Singapore. Apalagi jaman digital seperti sekarang, sangat mudah pesan tiket pesawat secara online khan?




Beragam web penyedia tiket pesawat murah, seperti JD ID yang tentunya menawarkan kemudahan akses pembelian tiket pesawat murah, jadi mudah pesan tiket pesawat melalui  JD Flight serta bermacam promo termasuk booking hotel melalui JD Hotel untuk mendapatkan harga hotel yang lebih murah.



Caranya sangat mudah, cukup masuk ke website JD ID lalu ketik FLIGHT. Atau install aplikasi JD ID melalui smartphone Android.

Pilih penerbangan keberangkatan sesuai harga dan waktu yang teman-teman inginkan

Untuk memudahkan pilihan, pilih berdasarkan urutan

Untuk kemudahan lainnya,  pilih filter

Setelah mendapatkan tiket pesawat dengan maskapai yang sesuai dengan pilihan. Lalu pilih pilihan pembayaran.


Nah...  Dengan kemudahan aplikasi JD Flight kami bisa travelling dengan nyaman ditambah lagi ada fitur cicilan 0%.

Can't hardly wait travelling ke Singapore dan Malaysia lagi hihii.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.